Resensi Efek Rumah Kaca(music group)

            Efek Rumah Kaca adalah salah satu band Indie yang terkenal dikalangan tertentu saat ini di Indonesia, lirik-lirik sastra yang begitu tajam dan sangat kritis telah menjadi salah satu ciri khasnya. Band asal Jakarta ini beranggotakan cholil mahmud (vokal/gitar), adrian yunan faisal (vocal latar,bass) dan akbar bagus sudibyo (drum,vocal latar) terbentuk pada tahun 2001. Setelah mengalami beberapa kali perubahan personil akhirnya mereka memantapkan diri mereka dengan formasi 3 orang dalam bandnya. Pertama, band ini bernama "Hush" yang kemudian diganti menjadi "Superego", yang kemudian berubah lagi pada tahun 2006 menjadi Efek Rumah Kaca yang disarankan oleh manger mereka yaitu Bin Harlan Boer (ex. vokalis C’mon Lennon), yang diambil dari salah satu judul lagu mereka dan lahirlah Efek Rumah Kaca.

            Banyak yang menyebutkan bahwa warna musik Efek Rumah Kaca tergolong dalam kategori post-rock, bahkan adapula yang menyebutkan shoegaze sebagai warna musik mereka. Tetapi, Efek Rumah Kaca dengan mantap menyebutkan bahwa warna musik mereka adalah pop minimalist, karena mereka merasa tidak mengunakan banyak distorsi dalam lagu-lagu mereka seperti selayaknya musik rock.

Kelebihan      : Musiknya berkarakter dan lirik yang cerdas

Kekurangan   : Kurang dikenal

Saran             : Dalam mengkonstruksi realitas, band Efek Rumah Kaca seharusnya berada pada posisi netral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar